Kamis, 22 Desember 2016

Siapakah Sebenarnya Baduy Itu?


Sering sekali saya dan mungkin kita mendengar kata suku Baduy, namun kita belum mengenal siapa Baduy sebenarnya. Untuk itu artikel ini saya buat untuk sedikit menambah pengetahuan kita terhadap suku Baduy.
Suku baduy adalah salah satu suku etnis yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan posisi geografis dan administratif berada disekitar pegunungan Kendeng di desa Kanekes, kecamatan Leuwihdamar, Kabupaten Lebak, provinsi Banten. Bukan merupakan suku terasing tetapi suatu suku yang sengaja “mengasingkan diri” dari kehidupan dunia luar (menghindari modernisasi), menetap dan menutup dirinya dari pengaruh kultur luar yang dianggap negatif dengan satu tujuan untuk menunaikan amanat leluhur dan pusaka karuhun yang mewasiatkannya untuk selalu memlihara dan menjaga keharmonisan alam semesta.
          Kepatuhan masyarakat suku Baduy dalam melaksanakan amanat leluhurnya (ngamumule pikukuh karuhun) sangat kuat, ketat, serta tegas, tetapi tidak ada sifat pemaksaan kehendak (bernuansa demokrasi). Hal ini terbukti dengan filosofi hidup yang begitu arif bijaksana dan berwawasan jauh kedepan serta sikap waspada yang luar biasa daripada leluhur mereka. Hal ini terbukti dengan dibenyknya dua komunitas genegrasi penerus kesukuan mereka sekaligus dengan kesatuan hukum adatnya masing-masing yang sarat dengan ciri khas dan perbedaan namun mampu mengikat menjadi satu kesatuan Baduy yang utuh. Pertama , komunitas yang menamai dirinya sebagai Baduy dalam atau disebut Baduy asli, dimana pola kehidupan sehari-harinya sangat kuat memgang hukum adat serta kukuh pengkuh dalam melaksanakan amanat leluhurnya. Baduy dalam lebih menunjukkan pada replika Baduy masa lalu. kedua, yang menamai dirinya sebagai Baduy Luar yang pada kegiatan kehidupan sehari-harinya mereka itu diberikan suatu kebijakkan atau kelonggaran dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan hukum adat, tetapi ada batas-batas tertentu yang tetap mengikat mereka sebagai suatu komunitas adat suku Baduy.
          Masyarakat suku Baduy merupakan satu kelompok masyarakat yang unik, mereka sangat mengahrgai program-program pemerintah dan bekerja ama dengan baik tetapi dengan catatan harus dengan tatanan hukum adat. Masyarakat Baduy bukanlah masyarakat yang bodoh, lugu, dan tabu dengan hal yang modern. Mereka buka tidak tahu tentang hukum dan politik bahkan tentang ketatanegaraan, bukan pula tidak respek terhadap kejadian-kejadian kehidupan bernegara dan berbangsa, juga bukan suku yang tidak bisa atau tidak mau bisa baca tulis hitung, srta bukan suku yang lupa akan sejarah nya dan mereka bukan suku yang tidak berpikir tentang masa depannya. Tetapi mereka adalah satu suku yang lebih meyakini dan memahami tentang keberadaan kesukuannya untuk percontohan budaya bagi saudara-saudara sebangsa sebagaimana amanat leluhurnya. Mereka bukan suku terasing yang tidak berbudaya karena mereka sejak lahir sudah memiliki perangkat hukum adat yang lengkap dengan sebutan Perangkat Adat Tangtu Tilu Jaro Tujuh, mereka adalah masyarakat yang sangat yakin dan kukuh terhadap tugas dan fungsi kesukuannya dan sangat menikmati pilihan hidupnya dengan segala konsekuensinya.
          Setara dengan derasnya kebutuhan, perubahan dan perkembangan zaman, masyarakat suku Baduy pun tidak bisa menghindari terhadap adanya teori evolusi. Maka layaknya etnis-etnis lain suku Baduy pun sekarang sedang menjalani proses evolusi kebudayaan dengan percepatan yang luar biasa walau mereka tak menyadarinya. Sekarang masyarakat suku Baduy sudah mulai meunjukkan sikap keterbukaan terhadap pola-pola hidup modern bahkan sudah mengadopsi gaya-gaya hidup modern walaupun tidak secara drastis. Sekarang mereka sudah tidak risi lagi menggunakan handphone, belajar, dan memiliki kendaraan.
          Pada hakikatnya baik suku Baduy maupun suku lain dan kita semua adalah anugerah dari Allah SWT, hargailah mereka apa adanya, cintailah mereka dengan ketulusan dan syangilah mereka sesuai dengan kodratnya. Jangan paksa mereka berubah dengan kekerasan ataupun kekuasaan. Jangan usik mereka dengan isu-isu samar karena kita adalah satu INDONESIA.





Sumber : Buku “Saatnya Baduy Bicara”. Karya Asep Kurnia, S.Pd. dan Dr. Ahmad sihabudin, M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar