Sebagai bentuk
dalam memuliakan Al-Qur’an hendaklah kita menjaga adab-adab saat membacanya.
Yaitu sebagai berikut :
- Membacanya dalam keadaan yang paling sempurna, maksudnya adalah dengan bersuci atau wudhu, menghadap kiblat dan duduk dengan sopan serta pakaian yang bersih.
- Membacanya dengan tartil dan tidak bergesa-gesa, karena tidak layak seseorang membaca Al-Qur’an dengan terlalu cepat sehingga dalam waktu kurang dar tiga hari ia telah selesai mengkhatamkan bacaannya. Padahal terdapat sebuah riwayat tentang ashabus-sunnan dan dishahihkan At-Tarmidzi, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya “ Barang siapa yang (mengkhatamkan) membaca Al-Qur’an dalam waktu kurang dari tiga hari maka ia tidak dapat memahaminya.”
- Selalu khusu’ ketika membacanya, menampakkan kesedihan dan berusaha menangis karena makna dari surat Al-Qur’an yang ia baca. Diriwayatkan oleh Ibnu Mjjah dengan Sanad yang Jayyid Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya : “Bacalah Al-Qur’an dan menangislah. Apabila kamu tidak bisa menangis maka berpura-pura lah menangis.”
- Hendaklah memperindah bacaannya, diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhori dari sahabat Abi Hurairah, bahwasannya Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya :“Bukan golongan kami yang tidak membaca Al-Qur’an dengan irama.”
- Seorang yang membaca Al-Qur’an hendaklah menyembunyikan suaranya jika ia khawatir akan menimbulkan riya’ atau sum’ah pada dirinya atau apabila dikhawatirkan akan mengganggu orang yang sedang solat.
- Hendaklah seorang muslim memperbanyak hafalan Al-Qur’an didadanya karena hal itu termnasuk tanda keimanan seseorang dan salah satu tanda orang yang diberi ilmu. Allah SWT berfirman yang artinya :“Sebenarnya Al-Qur’an itu ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu dan tidak ada yang megingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang dzalim.” (Al-Ankabut ayat 49).
Sumber : Buku Lsp UNTIRTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar