Kamis, 22 Desember 2016

Kedudukkan, Tugas, dan Wewenang Para Pemimpin Adat Baduy


        Ternyata di masyarakat suku Baduy pun sudah mengenal sistem dan struktur kepemimpinan serta tugas dan wewenang masing-masing pemimpinnya. Ini adalah struktur kepemimpinan yang ada di Baduy serat tugas dan wewenangnya :
  • Puun

Kedudukan puun sudah sangat jelas yaitu sebagai pemimpin tertinggi adat di Baduy. Fungsi dan tugas utamanya adalah pengambil keputusan dan menetapkan hukum adat yang berlaku atas dasar hasil musyawarah lembaga adat dan sekaligus penjamin keberlangsungan pelaksanaan hukum adat dimasyarakat Baduy atau sebagai penagnggung jawab jalannya roda organisasi pemerintahan.
          Puun diwilayah Baduy jumlahnya ada tiga orang, dimana masing-masing puun itu memiliki tugas dan wewenang yang berlainan namun merupakan satu kesatuan kekuatan yang utuh dalam mengambil keputusan dan secara bersama-sama memegang kekuasaan pemerintahan tradisional diwilayahnya masing-masing. Konsep ini sering diistilahkan dengan konsep Tri Tunggal. Berbeda dengan konsep Trias politika nya Montesquieu dimana konsep ini lebih meniitk beratkan pada konsep pembagian kekuasaan negara pada lembaga Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif yang pada praktiknya menumbuhkan persaingan politis yang sehat.
  • Jaro Tangtu

Jaro Tangtu adalah wakil puun yang memiliki mandat untuk melaksanakan roda pemerintahan dan segala amanat hukum adat dengan kedudukan sebagai tangan kanan puun yang berkaitan dengan pelaksanaan seluruh aspek kehidupan. Jaro Tangtu adalah mandataris puun serta berhak mengambil keputusan untuk menugaskan jajaran aparat (tokoh adat) baik jajaran aparat di Baduy dalam maupun jajaran aparat di Baduy Luar baik ke tangkesan, tanggungan duabelas, maupun jaro tujuh dan jaro pamarentah kaitannya dengan urusan luar Baduy.
  • Girang Seurat

Dalam struktur hukum adat Baduy posisi Girang Seurat sejajar dengan jaro tangtu, tetapi girang seurat memiliki tugas khusus yang spesifik yaitu sebagai pendahulu dalam menentukan waktu pelaksanaan acara ngaseuk huma serang (huma gotong royong seluruh masyarakat Baduy) dari awal pembukaan nyacar, nuaran, ngaduruk, ngaseuk, ngored, ngubaran, huma sampai pada proses panen yang diamanatkan Dewi sri (Dewi padi) bukan petugas adat yang bertanggung jawab dibidang keamanan.
  • Wakil Jaro tangtu ( Jaro parawari)

Tugas utama jaro parawiri adalah membantu jaro tangtu dalam mempersiapkan alat akomodasi untuk pelaksanaan-pelaksanaan musyawarah adat terutama sekali dalam mempersiapkan alatdan kebutuhan untuk upacara adat kawalu, ngalaksa, dan upacara keagamaan lainnya. Posisi jaro parawiwi adalah tangan kanan jaro tangtu sekaligus merupakan pelengkap pelaksanaan berbagai upacara adat.
  • Baresan

Tugas dan wewenang setara dengan jaro parawiri yaitu sama-sama membantu jaro tangtu dalam acara-acara upacara adat. Hanya saja baresan tugasnya lebih kepada proses pelaksanaan kegiatannya supaya berjalan lancar.
  • Tangkesan

Adalah salah satu pemangku adat Baduy yang berasal dari warga Baduy luar berkedudukan dikampung dikampung cicatang. Salah satu Tugas tangkesan adalah memberikan saran dan nasihat pada puun-puun dalam hal adat. Tangkisan juga memiliki kelebihan dan kemampuan berdo’a dalam hal yang bersifat transedental untuk keselamatan bumi alam, bangsa dan negara jga bagi warga atau masyarakat yang tertimpa masalah.
  •  Jaro  tanggungan duabelas

Sejajar dengan tangkesan dan sama-sama merupakan pimpinan dari jaro tujuh. Tangkesan bertindak sebagai bapaknya jaro tujuh sedangkan jaro tanggungan duabelas lebih berfungsi sebagai saksi jaro tujuh. Tugas utamanya adalah mengurus bidang keamanan dengan memberikan perlindungan dan tindakan hukum kepada seluruh masyarakat Baduy atas segala bentuk pelanggaran hukum adat baik diwilayah baduy maupun diluar batas baduy yang dilakukan oleh warga baduy ataupun warga luar baduy.
  • Jaro tujuh

adalah petugas adat yang diangkat dari warga baduy luar yang tugas utamanya adalah lebih menitikberatkan pada pelaksanaan kebijakkan atau keputusan hukum adat dan sekaligus mengawasi pelaksanaan hukum adat pada masyarakat baduy.
  • Jaro pamarentah

Posisi jaro pamarentah ada pada kekuatan dan tugas jaro tujuh yang berpusat di cibeo dibawah pembinaan jaro tangtu cibep sebagai tokoh adat yang membidangi hubungan dengan pemerintah belanda pada saat itu. Demi keselamatan dan kelangsunagn hukum adat dari pengaruh dan rongrongan belanda sebagai penjajah, maka sebagai langkah penyelamatan adat dibentuklah jaro jaro pamarentahan dibaduy luar. Maka sejak itulah di baduy terbentuk lembaga adat jaro pamarentahan yang sekarang disetarakan dengan tingkatan kepala desa.



Sumber : Buku Saatnya Baduy Bicara
            Karya Asep kurniawan S.Pd. dan Dr. Ahmadn sihabudin, M.Si.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar