Ternyata
di masyarakat suku Baduy pun sudah mengenal sistem dan struktur kepemimpinan
serta tugas dan wewenang masing-masing pemimpinnya. Ini adalah struktur
kepemimpinan yang ada di Baduy serat tugas dan wewenangnya :
- Puun
Kedudukan puun sudah sangat jelas
yaitu sebagai pemimpin tertinggi adat di Baduy. Fungsi dan tugas utamanya
adalah pengambil keputusan dan menetapkan hukum adat yang berlaku atas dasar
hasil musyawarah lembaga adat dan sekaligus penjamin keberlangsungan
pelaksanaan hukum adat dimasyarakat Baduy atau sebagai penagnggung jawab
jalannya roda organisasi pemerintahan.
Puun
diwilayah Baduy jumlahnya ada tiga orang, dimana masing-masing puun itu
memiliki tugas dan wewenang yang berlainan namun merupakan satu kesatuan
kekuatan yang utuh dalam mengambil keputusan dan secara bersama-sama memegang
kekuasaan pemerintahan tradisional diwilayahnya masing-masing. Konsep ini
sering diistilahkan dengan konsep Tri Tunggal. Berbeda dengan konsep Trias
politika nya Montesquieu dimana konsep ini lebih meniitk beratkan pada konsep
pembagian kekuasaan negara pada lembaga Legislatif, Eksekutif, dan Yudikatif
yang pada praktiknya menumbuhkan persaingan politis yang sehat.
- Jaro Tangtu
Jaro Tangtu adalah wakil puun yang
memiliki mandat untuk melaksanakan roda pemerintahan dan segala amanat hukum
adat dengan kedudukan sebagai tangan kanan puun yang berkaitan dengan
pelaksanaan seluruh aspek kehidupan. Jaro Tangtu adalah mandataris puun serta
berhak mengambil keputusan untuk menugaskan jajaran aparat (tokoh adat) baik
jajaran aparat di Baduy dalam maupun jajaran aparat di Baduy Luar baik ke
tangkesan, tanggungan duabelas, maupun jaro tujuh dan jaro pamarentah kaitannya
dengan urusan luar Baduy.
- Girang Seurat
Dalam struktur hukum adat Baduy
posisi Girang Seurat sejajar dengan jaro tangtu, tetapi girang seurat memiliki
tugas khusus yang spesifik yaitu sebagai pendahulu dalam menentukan waktu
pelaksanaan acara ngaseuk huma serang (huma gotong royong seluruh masyarakat
Baduy) dari awal pembukaan nyacar, nuaran, ngaduruk, ngaseuk, ngored, ngubaran,
huma sampai pada proses panen yang diamanatkan Dewi sri (Dewi padi) bukan
petugas adat yang bertanggung jawab dibidang keamanan.
- Wakil Jaro tangtu ( Jaro parawari)
Tugas utama jaro parawiri adalah
membantu jaro tangtu dalam mempersiapkan alat akomodasi untuk
pelaksanaan-pelaksanaan musyawarah adat terutama sekali dalam mempersiapkan
alatdan kebutuhan untuk upacara adat kawalu, ngalaksa, dan upacara keagamaan
lainnya. Posisi jaro parawiwi adalah tangan kanan jaro tangtu sekaligus
merupakan pelengkap pelaksanaan berbagai upacara adat.
- Baresan
Tugas dan wewenang setara dengan jaro
parawiri yaitu sama-sama membantu jaro tangtu dalam acara-acara upacara adat.
Hanya saja baresan tugasnya lebih kepada proses pelaksanaan kegiatannya supaya
berjalan lancar.
- Tangkesan
Adalah salah satu pemangku adat Baduy
yang berasal dari warga Baduy luar berkedudukan dikampung dikampung cicatang.
Salah satu Tugas tangkesan adalah memberikan saran dan nasihat pada puun-puun
dalam hal adat. Tangkisan juga memiliki kelebihan dan kemampuan berdo’a dalam
hal yang bersifat transedental untuk keselamatan bumi alam, bangsa dan negara
jga bagi warga atau masyarakat yang tertimpa masalah.
- Jaro tanggungan duabelas
Sejajar dengan tangkesan dan sama-sama
merupakan pimpinan dari jaro tujuh. Tangkesan bertindak sebagai bapaknya jaro
tujuh sedangkan jaro tanggungan duabelas lebih berfungsi sebagai saksi jaro
tujuh. Tugas utamanya adalah mengurus bidang keamanan dengan memberikan
perlindungan dan tindakan hukum kepada seluruh masyarakat Baduy atas segala
bentuk pelanggaran hukum adat baik diwilayah baduy maupun diluar batas baduy
yang dilakukan oleh warga baduy ataupun warga luar baduy.
- Jaro tujuh
adalah petugas adat yang diangkat
dari warga baduy luar yang tugas utamanya adalah lebih menitikberatkan pada
pelaksanaan kebijakkan atau keputusan hukum adat dan sekaligus mengawasi
pelaksanaan hukum adat pada masyarakat baduy.
- Jaro pamarentah
Posisi jaro pamarentah ada pada
kekuatan dan tugas jaro tujuh yang berpusat di cibeo dibawah pembinaan jaro
tangtu cibep sebagai tokoh adat yang membidangi hubungan dengan pemerintah
belanda pada saat itu. Demi keselamatan dan kelangsunagn hukum adat dari pengaruh
dan rongrongan belanda sebagai penjajah, maka sebagai langkah penyelamatan adat
dibentuklah jaro jaro pamarentahan
dibaduy luar. Maka sejak itulah di baduy terbentuk lembaga adat jaro
pamarentahan yang sekarang disetarakan dengan tingkatan kepala desa.
Sumber
: Buku Saatnya Baduy Bicara
Karya Asep kurniawan S.Pd. dan Dr. Ahmadn sihabudin, M.Si.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar