Tauhid artinya adalah mengEsakan Allah SWT. MengEsakan
Allah berarti tidak mengakui adanya Tuhan selain Allah dan senantiasa selalu
melaksanakan perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Lalu bagaimana
menerapkan sikap Tauhid dalam kehidupan sehari-hari kita? Saya akan menjelaskan
sedikit yang saya tahu dari apa yang sudah saya baca.
Pengucapan
kalimat Tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai
konsekuensi yang harus dilaksanakan. Para ulama menegaskan bahwa menngEsakan
Allah adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar.
Diantara konsekuensi pengucapan kalimat Tauhid itu adalah mengetahui kandungan
maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari Allah
berfirman “maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah.”
Kalimat Tauhid berarti pengingkaran kepada segala sesuatu yang disembah selain
Allah dan menetapkan yang berhak disembah adalah Allah semata tidak ada
selain-Nya.
Aplikasi
sederhana dari kalimat Tauhid “laa illaha illallah” adalah keyakinan yang
mutlak dan patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal
mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada
sesuatu pun yang padan dengan Allah, kemudian menerima dengan ikhlas akan apa-apa
yang berasal dari-Nya baik berupa perintah yang mesti dilaksanakan ataupun
larangan yang mesti ditinggalkan. Semua itu akan mudah ketika hati ikhlas
mengakui bahwa Allah itu Esa.
Sesungguhnya
wajib bagi kita untuk mengenal Allah sebelum kita beribadah dan beramal karena
suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar dan tidak bercampur dengan
kesyirikan maka tegaknya ibadah dan amalan kita harus didasari terlebih dahulu
dengan Tauhid sebagaimana penjelasan Allah berikut ini :
“ Ketahuilah (wahai muhammad) sesungguhnya tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah, dan mohonlan ampun kepada-Nya bagi dosa-dosa mu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin laki-laki maupun perempuan."
Sesungguhnya
Allah menegaskan, mendahulukan dan mengutamakan untuk mengetahui dan berilmu
tentang tauhid daripada beribadah, yaitu beristigfar, karena mengenal tauhid
itu menunjukkan ilmu ‘usul (dasar pokok pondasi agama) adapun beristigfar
menunjukkan ilmu furu’ (cabang dan aplikasi dari ilmu ‘usul tersebut.
Demikianlah yang saya tahu tentang bagaimana cara kita
mengaplikasikan Tauhid dalam kehidupan. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar