Dari berbagai sudut
pandang yang digunakan kita dapat menyimpulkan bahwa manusia adalah roh yang
berjalin dengan jasad, ia merupakan entitas berpikir. Tanpa roh manusia itu
mati sebaliknya kehidupan terjadi ketika roh “ditiupkan” Allah kedalam jasad
pada saat manusia berada dalam fase janin dalam kandungan selanjutnya manusia
tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasayang dipengaruhi oleh faktor biologis (jasad), proses kognitif (akal pikiran), dan sosial emosional.
Makna Al-Qur’an surat As-sajadah ayat 7-9 tentang asal
usul manusia yang artinya “ Allah memulai penciptaan manusia dari tanah
kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina. Kemudian Dia
menjadikannya sempurna dan meniupkan kedalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia
menjadikan kamu pendengaran , penglihatan dan hati, (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.” Ayat ini menguraikan dengan jelas bahwa manusia terdiri dari
unsur hati, jiwa, pikiran, pancaindera dan tubuh. Kemudian diutup dengan
kalimat yang menyentak hati dan pikiran kita “kamu sedikit sekali bersyukur.”
Kemudian kita mengaitkannya dengan Al-Qur’an surat
Al-lukman ayat 12 yang artinya “sesungguhnya Kami berikan hikmat kepada Luqman
yaitu : “ bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa bersyukur (kepada Allah) maka
sesungguhnya ia bersyukur pada dirinya sendiri, dan barang siapa tidak
bersyukur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dan Maha terpuji.” Intinya bahwa
syukur merupakan kunci kesuksesan seseorang. Syukur berarti menjaga,
memelihara, dan memanfaatkan segala nikmat yang Allah berikan untuk peningkatan
kualitas hidup diri, keluarga dan masyarakatnya dalam rangka beribadah kepada
Allah SWT.
Manusia bukan hanya tubuh dan jiwa, manusia memiliki akal
pikiran yang harus diasah melalui pendidikan dan memberdayakan. Kecerdasan akal
diperoleh dan dikembangkan melalui kegiatan belajar dan mengajar. Oleh karena itu Islam memerintahkan individu
untuk senantiasa selalu belajar membaca, membaca dan menulis. Secara filosofis
yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah kemampuan berpikir dan
mengembangkan ilmu. Inilah juga yang menjadi alasan diangkatnya Nabi Adam
sebagai Khalifatullah dimuka bumi.
Allah mengajarkan kepada Nabi Adam semua simbol atau nama dari alam raya (QS.
Al-Baqarah ayat 2). Allah juga mengajarkan kepada Nabi Daud teknologi baja
untuk pertahanan militer (QS. Al-Anbiya ayat 80). Allah mengajarkan kepada
manusia Al-Qur’an dan bahasa (QS. Ar-Rohman ayat 1-4). Allah mengajarkan ilmu
pengetahuan sehingga akal manusia menjadi aktif dan cerdas, akal cerdas ditandai
dengan kemampuan memecahkan masalah secara tepat denagn analisis yang akurat.
Jadi
menurut saya manusia itu adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna dari
makhluk Allah yang lainnya karena mausia diberikan akal pikiran yang tidak
dimiliki makhluk lain. Untuk itu kita harus senantiasa bersyukur kepada Allah
dan mengembangkan akal pikiran itu dengan terus belajar dan belajar.
Sumber
: Buku lsp UNTIRTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar