Pengaruh modernisasi di zaman sekarang sudah jelas
terlihat terbukti dengan maraknya kasus seks bebas, budaya kebarat-baratan
seperti Hedonisme dan mulai beredarnya klub-klub malam (diskotik) serta
banyaknya barang haram yang dijual bebas dipasaran. Kita sebagai umat islam
harus lebih jeli dan teliti lagi dalam memilih sesuatu seperti makanan,
pendidikan, bahkan teman. Ekstrimisme merupakan suatu kegiatan yang ekstrim
atau diluar batas kebiasaan, yang mementingkan salah sati dari roh dan jasad
atau jiwa dan raga yang menimbulkan ketidakharmonisan.
Dalam
rangka menjaga tubuh yang sehat dan kuat serta tangkas islam melarang makanan
tertentu untuk dikonsumsi, sebagaimana diatur dalam Al-Qur’an surat Al-maidah
ayat 3 yang artinya “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang
dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas kecuali yang
sempat kamu sembelih.” Islam juga melarang meminum khamar yang membahayakan
badan dan jiwa sebagaimana diatur dalam Al-Qur’an surat Al-maidah ayat 90-91
yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu
agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak
menimbulkan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi
itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat, maka berhentilah
kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).”
Islam
itu berbeda dengan paham kaum vegetarian
yang hanya membolehkan makan-makanan dari jenis tumbuh-tumbuhan dan menolak
daging dan berbeda juga dengan paham materilisme
yang membolehkan kaumnya untuk memakan apa saja. Islam mengajarkan keseimbangan
antara pemenuhan kebutuhan jiwa dan raga, roh dan jasad. dalam konteks
seksualitas, islam menolak salibat
(sikap hidup membujang atau menjomblo tanpa kemauan mencari dan memilih pasangan
hidup) seperti jalan hidup biku,
rahib/pendeta dan petapa. Di sisi lain islam juga mengancam perilaku seks
bebas, hubungan tanpa nikah, pornografi, pornoaksi, dan pernikahan
transgenderseperti perilaku kaum Nabi Luth. Ajara islam menggariskan jalan tengah
denagn menciptakan “ kimia syari’at”
untuk mengembaliakn masing-masing sifat jiwa kepada keadaan yang seimbang
sehingga naluri seksual dan dorongan kesenangan kepada dunia ini dapat
digunakan sesuai syari’at ekstrimisme.
Jadi
kita harus menghindari karena akan membawa pengaruh yang negatif bagi kita
apalagi dalam islam sudah jelas diatur mengenai tingkah laku manusia dan segala
aktifitasnya dengan jelas dalam Al-Qur’an dan sunnah. Ajdi kita harus
berpedomana dan berpegang teguh kepada hukum Allah yaitu sesuai dengan syari’at
islam yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunnah.
Sumber
: Buku lsp UNTIRTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar