Kamis, 22 Desember 2016

MEWASPADAI EKSTRIMISME


Pengaruh modernisasi di zaman sekarang sudah jelas terlihat terbukti dengan maraknya kasus seks bebas, budaya kebarat-baratan seperti Hedonisme dan mulai beredarnya klub-klub malam (diskotik) serta banyaknya barang haram yang dijual bebas dipasaran. Kita sebagai umat islam harus lebih jeli dan teliti lagi dalam memilih sesuatu seperti makanan, pendidikan, bahkan teman. Ekstrimisme merupakan suatu kegiatan yang ekstrim atau diluar batas kebiasaan, yang mementingkan salah sati dari roh dan jasad atau jiwa dan raga yang menimbulkan ketidakharmonisan.
            Dalam rangka menjaga tubuh yang sehat dan kuat serta tangkas islam melarang makanan tertentu untuk dikonsumsi, sebagaimana diatur dalam Al-Qur’an surat Al-maidah ayat 3 yang artinya “Diharamkan bagimu memakan bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas kecuali yang sempat kamu sembelih.” Islam juga melarang meminum khamar yang membahayakan badan dan jiwa sebagaimana diatur dalam Al-Qur’an surat Al-maidah ayat 90-91 yang artinya “ Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan dan kebencian diantara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat, maka berhentilah kamu (dari mengerjakan perbuatan itu).”
            Islam itu berbeda dengan paham kaum vegetarian yang hanya membolehkan makan-makanan dari jenis tumbuh-tumbuhan dan menolak daging dan berbeda juga dengan paham materilisme yang membolehkan kaumnya untuk memakan apa saja. Islam mengajarkan keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan jiwa dan raga, roh dan jasad. dalam konteks seksualitas, islam menolak salibat (sikap hidup membujang atau menjomblo tanpa kemauan mencari dan memilih pasangan hidup) seperti jalan hidup biku, rahib/pendeta dan petapa. Di sisi lain islam juga mengancam perilaku seks bebas, hubungan tanpa nikah, pornografi, pornoaksi, dan pernikahan transgenderseperti perilaku kaum Nabi Luth. Ajara islam menggariskan jalan tengah denagn menciptakan “ kimia syari’at” untuk mengembaliakn masing-masing sifat jiwa kepada keadaan yang seimbang sehingga naluri seksual dan dorongan kesenangan kepada dunia ini dapat digunakan sesuai syari’at ekstrimisme.
            Jadi kita harus menghindari karena akan membawa pengaruh yang negatif bagi kita apalagi dalam islam sudah jelas diatur mengenai tingkah laku manusia dan segala aktifitasnya dengan jelas dalam Al-Qur’an dan sunnah. Ajdi kita harus berpedomana dan berpegang teguh kepada hukum Allah yaitu sesuai dengan syari’at islam yang berpedoman kepada Al-Qur’an dan sunnah.


Sumber : Buku lsp UNTIRTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar