Minggu, 01 Januari 2017

SUNGAI DI JAKARTA, BAGIAN KOTA YANG TERLUPAKAN


            Nerang river yang berkelok-kelok denagn airnya yang jernih bagaikan lukisan alam yang mempercantik kota Gold Coast. Tidak ada sampah menumpuk di sungai dan tidak ada bau comberan seperti bau sungai kebanyakan di Jakarta. Sepanjang sungai Nerang River banyak berdiri rumah pribadi maupun rumah yang disewakan untuk tempat penginapan. Tepian sungai itu memang menjad tempat favorit bagi warga Gold coast untuk mendirikan rumah, sesuai dengan konsep penataan kota di tepian air ( waterfront city ), letak rumah di Nerang River semua menghadap ke sungai.
            Tidak ada satu rumah pun yang membelakangi sungai, kalau warga Gold coast mau mengkombinasikan rumah biasanya mereka membangun rumah dengan dua teras, yang satu menghadap ke jalan yang satu lagi menghadap ke sungai.
             Dalam tata ruang kota di negara maju, sungai di anggap sebagai “halaman depan” sebuah rumah. Denagn konsep seperto itu setiap pemilik rumah seperti diwajibkan untuk memperlakukan sungai secara terhormat. Dengan penegakkan hukum yang kuat sungai tidak lagi digunakan sebagai tempat pembuangan sampah. Pendek kata, sungai buka merupakan bagian yang ahrus disembunyikan dari sebuah penataan kota sebaliknya, di Jakarta banyak sungai ataupun anak sungai yang tiba-tiba mneghilang karena tertututp oleh bangunan gedung tinggi. Warga juga banyak menutup sungai dengan beton kemudian mendirikan rumah diatasnya, anak-anak sungai akhirnya berubah menjadi got-got kecil bahkan menjadi mampet sekali.
            Di Gold coast atau megara lain seperti Singapura, sungai tetap di jaga keutuhannya. Dengan peraturan yang ketat bantaran sungai tidak bisa diokupasi oleh orang-orang yang memiliki kepentingan. Sepanjang bantaran sungai banyak dijadikan jalur hijau. Untuk melestarikan sungai dibuatlah pedestrian atau jalan yang bisa diakses semua orang.



Sumber : Buku Geografi karya Samadi, S. Pd., M.Si.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar