Minggu, 01 Januari 2017

Sejarah Sumpah Pemuda


                Kata sejarah berasal dari bahasa Arab (sajarotun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri sejarah disebut tarikh yang artinya waktu atau penanggalan. Kata sejarah lebih dekat pada bahasa yunaniyaitu historia yang berarti ilmu atau orang yang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah geschichte yang berarti sudah terjadi.
                Pengertian sejarah menyangkut dengan waktu atau peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan periodisasi.
                Sumpah pemuda merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang terjadi di Indonesia. Sumpah pemuda adalah salah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar ini dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
                Yang dimaksud dengan “sumpah pemuda” adalah keputusan kongres pemuda kedua yang diselenggarakan dua hari yaitu 27-28 oktober 1928 di Batavia (jakarta). Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “tanah air Indonesia”, “bangsa Indonesia”, dan “bahasa Indonesia”. Keputusan ini juga diharapkan menjadi asas setiap “perkumpulan kebangsaan Indonesia”dan agar “disiarkan dalam segala surat kabar dan dibacakan dimuka rapat perkumpulan-perkumpulan.”
                Istilah “sumpah pemuda” sendiri tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, melainkan diberikan setelahnya. Berikut ini adalah bunyi tiga putusan kongres tersebut sebagaimana tercantum dalam prasasti di dinding museum sumpah pemuda, penulisan menggunakan ejaan Van Ophuysen.
Pertama :
“Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
Kedua :
“kami poetra dan poetri indonesia, berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia”
Ketiga :
kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoengdjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia”

                Rumusan kongres sumpah pemuda di tulis oleh Muhammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario tengah berpidato pada sesi terakhir kongres (sebagai utusan kepanduan) sambil berbisik kepada Soegomdo : ik heb een eleganter formulering voor de resolutie (saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini), yang kemudian Soegondo membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut. Kemudian diteruskan kepada yang lain untuk paraf setuju juga. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang lebar oleh M. Yamin.



Sumber : LKS Sejarah, dikutip dari (https://id.wikipedia.org/wiki/sumpah_pemuda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar