Minggu, 01 Januari 2017

Menggunakan Ungkapan dan Peribahasa


          Sering kali kita mendengar atau menemukan kata-kata “anak itu besar kepala”, “ada gula ada semut”, atau “tak ada gading yang tak retak.” Dalam percakapan sehari-hari atau dalam bacaan? Kata-kata tersebut mengandung ungkapan dan peribahasa. Mungkin kita juga sering menggunakannya, tetapi karena ungkapan dan peribahasa sudah akrab ditelinga kita, kiat sendiri tidak menyadarinya. Ungkapan dan peribahasa dapat kita gunakan dalam teks pidato atau menulis cerpen. Jadi, pembahasan saya ini dapat membantu kita dalam hal penggunaan ungkapan dan peribahasa. Berikut penjelasannya :
·        Ungkapan
Ungkapan adalah satuan bahsa yang makna nya tidak sama dengan gabungan makna anggotanya. Dengan kata lain, ungkpan merupakan satuan bahasa yang maknanya tidak dapat disimpulkan berdasarkan kaidah umum yang berlaku.
Contoh :
Pagi-pagi dia sudah mendapat kopi pahit.
 Artinya, bukan benar-benar mendapat minuman kopi yang pahit rasanya tetapi mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan.
·        Peribahasa
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya dan biasanya mengisahkan suatu maksud tertentu.
Contoh :
Datang tanpak muka pergi tampak punggung.
Artinya, hendaklah jiak datang bertamu baik-baik, pergi juga dengan baik-baik.



Sumber : Buku Bahasa Indonesia, karya Dr. Andoyo sastromiharjo, M. Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar